Pinrang-Mahasiswa KKN Universitas Bosowa Makassar mengadakan Seminar Penyuluhan Pertanian pada lokasi Matching Fund di Desa Tasiwalie Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang, Sabtu, 12/12/2021.

Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan Kementrian Pendidikan Republik Indonesia untuk menciptakan kolaborasi dan sinergitas antara lembaga perguruan tinggi dengan masyarakat.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Muhlis Ruslan, SE. M.Si saat menyampaikan laporan pelaksanaan acara seminar yang diikuti oleh Tokoh masyarakat dan Petani yang berada di Desa Tasiwalie serta beberapa mahasiswa KKN Universitas Bosowa Makassar.

Rektor Universitas Bosowa Makassar, Prof.Dr.Ir.H.Muhammad Saleh Pallu, M.Eng yang hadir secara langsung untuk membuka acara ini, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Tasiwalie yang telah bersedia menerima Mahasiswanya ber KKN di daerahnya.

Pada kesempatan ini, Saleh Pallu yang juga putra asli daerah Kabupaten Pinrang menyerahkan bantuan kepada petani berupa 1 unit dros jagung, 2 unit pompa air, satu dus benih jagung dan terpal plastik untuk pengering yang diterima langsung oleh Kepala Desa Tasiwalie, H. Abd. Rahman.

Setelah acara dibuka, selanjutnya diisi dengan pemberian materi dari Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang, Andi Tjalo Kerrang yang hadir didampingi oleh Kabid Penyuluhan, M. Syukur.
Andi Tjalo menyampaikan materi tentang potensi pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang dimiliki oleh Kabupaten Pinrang.

"Kabupaten Pinrang adalah daerah agraris, dimana 70% penduduknya bekerja sebagai petani." Katanya, "kami juga memiliki sawah seluas 56 ribu hektar dengan irigasi teknis seluas 48 ribu dan sisanya adalah irigasi non teknis."

Beliau melanjutkan bahwa dengan luas sawah yang dimiliki oleh Pinrang, menjadikannya sebagai salah satu daerah penyangga pangan khususnya untuk propinsi Sulawesi Selatan dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya.

Di akhir materinya, pria yang hadir dengan setelan jeans dipadu dengan kemeja lengan panjang ini menyarankan agar petani yang berada di Desa Tasiwalie ini untuk masuk asuransi yang telah disiapkan oleh Pemerintah.

"Karna lahan pertanian di Daerah ini sering mengalami gagal panen diakibatkan oleh posisinya yang berada di ujung saluran, artinya petani di daerah ini akan kekurangan air pada saat kemarau dan bencana banjir pada musim hujan."

"Olehnya itu petani sebaiknya masuk di Asuransi Usaha Tanaman Pangan (AUTP), jika mengalami kegagalan karna faktor bencana (force majeure), maka petani bisa mendapatkan asuransi sebesar 6 juta per hektarnya hanya dengan membayar 36 ribu per musim tanamnya."

Pada sesi tanya jawab, salah satu petani meminta tambahan bantuan pompa air kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang langsung di iyakan oleh Andi Tjalo dan disambut dengan tepuk tangan  oleh para peserta yang hadir.

Lebih baru Lebih lama