Enrekang.Berita-Terkini.Net Ahmad Fauzi Pemuda kelahiran kalosi yang juga Aktivis melayangkan kecaman pada Bupati Enrekang, Muslimin Bando usai kabar pembelian mobil mewah seharga Rp 1,6 miliar terkuak, Rabu (1/9/2021).
Pemuda Maspul Asal Kecamatan Alla kepada wartawan menjelaskan pembelian mobil mewah disaat pandemi Covid-19 ini adalah tindakan pejabat yang sama sekali tidak punya hati kepada rakyat.
"Ini menunjukkan kepemimpinan jauh dari salah satu nilai anti korupsi, yakni kesederhanaan. Namun melihat Bupati justru memprioritaskan fasilitas mewah dibandingkan membangun fasilitas umum tentu sangat kontras. Dia patutnya sadar, pendapatan daerah minim," tukasnya.
Ucha juga mengungkapkan bahwa Saat ini pemerintah seharusnya fokus membantu rakyat yang terpuruk akibat pandemi. Bukan justru mengadakan fasilitas mewah yang sama sekali tidak berpengaruh pada peningkatan kualitas layanan publik.
Yang lebih memprihatinkan lagi menurut Ucha, insentif tenaga kesehatan yang merupakan ujung tombak penanganan covid justru terabaikan. Padahal seharusnya mereka diprioritaskan. Bukan sebaliknya, menyiapkan fasilitas mewah untuk bupati.
"Tidak etis bupati gunakan fasilitas sangat mewah sedangkan pendapatan daerah minim dan pembagunan layanan publik belum maksimal. Apalagi situasi corona membuat rakyat menjerit butuh perhatian pemegang amanah secara maksimal, olehnya melihat apa yang dilakukan hari ini, saya pikir ini sudah menunjukkan hilangnya nurani kemanusiaan seorang pemegang amanah," pungkasnya.
Diketahui Pemerintah Kabupaten Enrekang menggunakan anggaran 2021 untuk pengadaan satu unit mobil operasional jenis New Mercedes-Benz V-260 senilai Rp 1,6 Miliar.
Mobil dengan kapasitas 1.999 CC itu memang sengaja dibeli untuk keperluan operasional Bupati Enrekang, Muslimin Bando.
Ditempat terpisah Kabag Umum Sekda Enrekang, Umaruddin saat ditanyai wartawan terkait mobil tersebut menjelaskan, pembelian mobil itu pada dasarnya dilakukan karena mobil dinas Bupati sudah tidak laik lagi, sebab telah berusia 8 tahun dan sudah sering mengalami rem blong.
Hal itu kemudian dipandang perlu untuk melakukan pembelian mobil dinas baru, untuk menunjang aktivitas pak Bupati. Serta untuk menjemput tamu-tamu yang datang.
"Jadi saya kira sudah sangat layak dengan mobil yang sejenis ini," pungkas Umaruddin.(Rls/Pedoman)