Pinrang.- Ratusan Kepala Sekolah angkat bicara terkait beredarnya isu setoran ke Dinas Pendidikan untuk kepentingan Pileg.

Berita yang naik di Media Online tentang komentar salah satu LSM yang nenyeroti adanya setoran para Kepala Sekolah ke Dinas Pendidikan melalui Kabid Dikdas yang saat ini jabat Sekdin dan Kabid PTK, beberapa waktu lalu.

Sabir yang juga mantan Kepala UPT SDN 16 Pinrang yang dihubungi media, menyampaikan tak hanya setoran yang kami bantah, kami sangat membatah juga terkait adanya arahan untuk mendukung salah satu Caleg pada pemilihan legislatif nantinya.

Dikatakannya, " Kami sangat menyesalkan adanya pemberitaan tersebut, kenapa tidak, kami ini ASN tentunya tahu sanksi apa yang kami akan terima ketika terbukti berpihak kesalah satu Caleg. "

" Guru dan kepala sekolah selaku aparatur sipil negara (ASN) tetap menjaga netralitas saat perhelatan lima tahunan ini berlangsung, netralitas memiliki prinsip tidak berpihak, bebas dari pengaruh. " Ujar Mantan Ketua PP KPMP Cab. Duampanua ini.

Saya telah berkoordinasi dengan para Kepala Sekolah di 12 Kecamatan dan semuanya bantah isu tersebut.

" Jika kami tidak netral pelayanan publik akan terhambat karena kinerja ASN menjadi tidak profesional, buktinya Kepala Sekolah di Pinrang telah menorehkan prestasi demi prestasi untuk kabupaten Pinrang di kancah propinsi maupun tingkat nasional” ujar Sabir mantan Kepala Sekolah SDN 16 Pinrang yang sekarang menjadi Korwil Paleteang.

Sabir menekankan, ketidaknetralan ASN akan sangat merugikan pemerintah, dan masyarakat. Tidak profesionalnya ASN saat pesta demokrasi akan menyebabkan target-target pemerintah Kab. Pinrang di tingkat lokal maupun di tingkat nasional tidak akan tercapai dengan baik. Tambah guru yang pernah menjadi guru berpreatasi nasional. 

Senada dengan itu Muh. Abrar Usman S. Pd M.Pd kepala sekolah SDN 8 Pinrang mengatakan, " Kami tidak pernah diarahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pinrang untuk membantu salah satu calon legislatif. " 

" Kalau ada sejumlah pengurus calon yang datang kepada kami untuk dibantu saya kira hampir semua partai sudah ada meminta langsung bantuan atau melalui perwakilan untuk dibantu dipilih tapi kami sebagai ASN walaupun punya hak pilih tetap tidak boleh memperlihatkan atau mengkampanyekan salah satu calon, kami tetap harus netral. " Ujar Guru Penggerak ini.

Sementara itu Sappe Kepala Sekolah di Kecamatan Lanrisang juga menyampaikan, ini semua berawal dari opini dan bukanlah fakta. 

Dia mengatakan isu tersebut dinamika biasa jelang pemilihan umum 14 Februari 2024 mendatang.
"Ini kan mau masa krusial, biasalah semua manuver, semua usaha." Tuturnya.

" Boleh saja, namanya usaha, walaupun isu ini telah melukai perasaan kami selalu kepala sekolah yang sama sekali tidak pernah diarahkan seperti isu yang telah disampaikan di beberapa media. " ungkapnya.
Lebih baru Lebih lama